Jumat, 24 April 2009

Untuk kita Renungkan ......


MENJADI BAHAN PEMBICARAAN
(Mazmur 69 : 1 - 37)

Menjadi bahan pembicaraan orang ada yang positif dan ada yang negatif. Bila kita dibicarakan tentang hal-hal positif, maka kita harus selalu sadar bahwa ini adalah anugerah Tuhan, sehingga kita tidak boleh sombong, tidak boleh mencuri kemuliaan Tuhan, dan tidak boleh menganggap remeh orang lain. Bila kita dibicarakan orang tentang hal-hal yang negatif, hati-hatilah, karena kita akan cenderung sakit hati, kecewa, dendam, putus asa, dan memberontak dalam hidup kita. Daud pernah mengalami hal ini, dan ia mengibaratkan peristiwa menjadi bahan pembicaraan yang negatif seperti tenggelam ke dalam rawa yang dalam (ayat 3). Seseorang dapat menjadi bahan pembicaraan yang negatif karena :
1. Kesalahan. Kalau kita salah maka kita akan menjadi bahan pembicaraan orang. Tidak ada jalan lain, kita harus berubah.
2. Walaupun kita tidak bersalah, kita menjadi bahan pembicaraan orang. Dan ini bisa membuat kita kecewa. Hati-hati, karena kekecewaan adalah alat yang paling mudah bagi setan untuk menyeret kita keluar dari pelayanan (mutung).

Apa yang harus kita perbuat bila kita menjadi bahan pembicaraan orang, walaupun kita tidak bersalah ?
1. Jangan menghitung-hitung kebenaran sendiri. Ini bisa membuat kita semakin sakit hati dan semakin tidak bijaksana, dan akhirnya semua menjadi salah. Daud menghitung-hitung kebenarannya (ayat 8), sehingga ia menyalahkan Tuhan, menyalahkan saudara-saudaranya (ayat 9), dan bahkan menyalahkan diri sendiri juga (ayat 10).
2. Jangan berpikir terlalu jauh, kendalikan pikiran kita (ayat 16 dan 21). Kesusahan sehari cukup untuk sehari. Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan yang lebih daripada kemampuan kita.
3. Jangan membela diri (ayat 30-33). Kalau perlu ada pembelaan, biarlah pembelaan datang dari Tuhan atau orang lain.
4. Belajarlah berserah. Jika kita berserah, Allah justru akan membalikkan segala sesuatu (Daniel 6 : 25). Tujuan Allah adalah untuk memurnikan hidup kita.
5. Belajar bersukacita. Sukacita dari Tuhan adalah kekuatan kita. Biarlah hati kita tetap hidup.

Waktu Allah mau mendewasakan seseorang, maka Allah akan melatih dengan latihan yang sangat berat. Setan mengirim orang untuk berbicara yang negatif tentang kita, tetaplah tenang. Hidup kita tidak tergantung kepada manusia, hidup kita ada di tangan Allah dan kita akan selamat dalam genggamanNya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Depok, Jawa Barat, Indonesia